Fogging Dinilai Tidak Efektif Dalam Penangganan Demam Berdarah (DB)

Dalam satu tempat, katanya, pelaksanaan fogging tidak bisa dilakukan dalam satu kali saja. Tetapi, setidaknya setelah satu pekan dilakukan penyemprotan itu harus dilakukan kembali, mengingat perkembangan jentik telur yang tidak terkena sudah menjadi nyamuk.

''Satu fokus saja setidaknya membutuhkan biaya Rp 4 juta. Besarnya anggaran itu tidak mampu menyelesaikan persoalan nyamuk yang menjadi penyebab demam berdarah,'' jelasnya.

Dia mengatakan, dalam satu tahun terakhir ini ada sekitar 200-300 warga yang terkena serangan nyamuk aedes aegypti. Di Pati sendiri, setidaknya ada 33 desa yang dikategorikan endemis perkembangan nyamuk. (ris/joe)

Komentar (0)
Tuliskan Komentar Anda