Pengunjung Menunggu Kedatangan Gajah
Tidak hanya kawula muda, pengunjung dari kalangan orang tua yang membawa serta keluarganya justru mendominasi. Mereka datang berombongan mencarter mobil atau kereta wisata.
Dalam 2 bulan terakhir, lahan di belakang kantor TPA yang rimbun karena ditumbuhi banyak pohon besar itu dikembangkan menjadi tempat wisata. Bukan hanya mengandalkan eksotika pemandangan alamnya, pengunjung juga disuguhi tontonan menarik berupa aneka satwa.
Berbagai jenis burung dari kaka tua hingga merak dipamerkan di area tersebut. Bukan itu saja, satwa lainnya yang jarang ditemui masyarakat seperti ular piton, biawak, siamang dan rusa juga bisa disaksikan disitu.
Sejumlah pengunjung mengaku penasaran dengan aneka satwa yang dipelihara di TPA mengingat di eks Karisidenan Pati belum ada kebun binatang seperti Semarang.
"Saya tahunya dari koran. Mumpung liburan saya ajak anak dan istri kesini untuk melihat binatang," ujar Subandi pengunjung TPA asal Rembang, kemarin.
Meurut petugas dari Seksi Kebersihan dan Pertamanan Dinas Pekerjan Umum (DPU), Sukiman, jumlah pengunjung TPA pada masa liburan sekolah kali ini meningkat 50%. Jika pada hari biasa hanya didatangi paling banyak 200 orang, kini bisa mencapai hingga 500 pengunjung.
Direncanakan, pengembangan TPA menjadi tempat wisata akan terus dilakukan. Bukan hanya menambah koleksi satwa, perbaikan dan penambahan fasillitas juga akan dilakukan.
Saat ini, DPU sebagai pengelola TPA menjadi tempat wisata antara lain toliet, mushola taman baca dan tempat parkir. Direncanakan, kawasan wisata akan diperluas dengan fasilitas yang semakin komplit.
"Tempat ini berpotensi untuk dikembangkan karena yang datang bukan hanya dari warga Pati, namun banyak juga dari Rembang, Kudus dan Demak. Ada yang rombongan dari sekolah dan ibu-ibu PKK," katanya.
Sebagian pengunjung mengaku masih penasaran dengan gajah yang rencananya akan didatangkan sehingga mereka dipastikan setiap Hari Minggu selalu mendatangi TPA.
"Saya masih penasaran untuk melihat gajah, tetapi kok belum ada ya. Padahal setiap Minggu saya selalu kesini," ujar Indah, pengunjung asal Gabus yang datang ke TPA beserta anak-anaknya.
Dalam 2 bulan terakhir, lahan di belakang kantor TPA yang rimbun karena ditumbuhi banyak pohon besar itu dikembangkan menjadi tempat wisata. Bukan hanya mengandalkan eksotika pemandangan alamnya, pengunjung juga disuguhi tontonan menarik berupa aneka satwa.
Berbagai jenis burung dari kaka tua hingga merak dipamerkan di area tersebut. Bukan itu saja, satwa lainnya yang jarang ditemui masyarakat seperti ular piton, biawak, siamang dan rusa juga bisa disaksikan disitu.
Sejumlah pengunjung mengaku penasaran dengan aneka satwa yang dipelihara di TPA mengingat di eks Karisidenan Pati belum ada kebun binatang seperti Semarang.
"Saya tahunya dari koran. Mumpung liburan saya ajak anak dan istri kesini untuk melihat binatang," ujar Subandi pengunjung TPA asal Rembang, kemarin.
Meurut petugas dari Seksi Kebersihan dan Pertamanan Dinas Pekerjan Umum (DPU), Sukiman, jumlah pengunjung TPA pada masa liburan sekolah kali ini meningkat 50%. Jika pada hari biasa hanya didatangi paling banyak 200 orang, kini bisa mencapai hingga 500 pengunjung.
Direncanakan, pengembangan TPA menjadi tempat wisata akan terus dilakukan. Bukan hanya menambah koleksi satwa, perbaikan dan penambahan fasillitas juga akan dilakukan.
Saat ini, DPU sebagai pengelola TPA menjadi tempat wisata antara lain toliet, mushola taman baca dan tempat parkir. Direncanakan, kawasan wisata akan diperluas dengan fasilitas yang semakin komplit.
"Tempat ini berpotensi untuk dikembangkan karena yang datang bukan hanya dari warga Pati, namun banyak juga dari Rembang, Kudus dan Demak. Ada yang rombongan dari sekolah dan ibu-ibu PKK," katanya.
Sebagian pengunjung mengaku masih penasaran dengan gajah yang rencananya akan didatangkan sehingga mereka dipastikan setiap Hari Minggu selalu mendatangi TPA.
"Saya masih penasaran untuk melihat gajah, tetapi kok belum ada ya. Padahal setiap Minggu saya selalu kesini," ujar Indah, pengunjung asal Gabus yang datang ke TPA beserta anak-anaknya.
Komentar (0)
Tuliskan Komentar Anda