Warga Sukolilo Tolak Tower Telepon Seluler
"Kami berharap bisa dipertemukan dengan pihak perusahaan dan Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu (Kayandu) untuk mengklarifikasi masalah ini. Kami tetap menolak perpanjangan karena setiap hari selalu was-was, "katanya. Warga lainnya, Jami Busono menjelaskan, setiap kali ada angin kencang muncul suara gemuruh seperti ada pesawat terbang lewat dari tower itu. Kondisi itu membuat kalangan orang tua takut. "Kami tertekan ketika ada angin kencang. Kami takut kalau tower itu roboh dan menimpa rumah serta orang dibawahnya," ujarnya. Sakit Mendadak Dia menyebutkan, sejumlah tetangganya belakangan kerap mengalami sakit mendadak, seperti sakit kepala dan kejang. Bahkan beberapa diantaranya ada yang mengalami kelumpuhan secara tiba-tiba. "Memang belum bisa dipastikan sakit tersebut karena dampak radiasi tower, tetapi akhir-akhir ini banyak tetangga yang tiba-tiba sakit begitu, "lanjutnya. Kontrak tower tersebut habis pada 23 Maret lalu. Pihak perusahaan memperpanjang lima tahun ke depan hingga 2015. "Dulu, kami setuju karena dalam sosialisasi tidak disampaikan tinggi tower. Tahu-tahu ketika berdiri kok tinggi sekali sehingga kami khawatir," katanya. Sebelumnya, warga juga telah menyampaikan surat protes ke Kayandu tentang perpanjangan kontrak tersebut. Karena tidak ada respons, mereka pun mengadukan ke DPRD. Ketua Komisi I Hamzawi mengaku belum bisa menghadirkan pimpinan Kayandu saat menerima warga. Sebab, kedatangan mereka mendadak dan tanpa menyampaikan surat audeiensi sebelumnya. "Nanti akan kami inspeksi mendadak (sidak) kelokasi dengan mengajak Kayandu. Baru setelah itu bisa menindak lanjuti," tandasnya.