Dibalik Kisah Masuknya Macan Tutul Di Rumah Warga Dukuh Karangdowo Sidokerto
Yakni kisah kakeknya yang pernah memiliki ilmu tinggi, hingga mampu menjelma menjadi seekor harimau. Keluarga Tugiyo tak menduga sama sekali, seekor harimau jenis tutul dengan panjang badan satu meter dan tinggi setengah meter tersebut, dapat masuk ke dalam rumahnya. Karena tempat tinggalnya, terbilang jauh dari kawasan hutan. Apalagi letak rumahnya tergolong didalam permukiman yang padat penduduk. Awalnya memang masuknya seekor harimau berjenis kelamin jantan itu, hanya dianggap hal yang biasa. Karena selama ini memang, sering ada harimau yang datang kerumahnya. Tapi harimau itu, merupakan jelmaan harimau piaraan mendiang Martojani, kakeknya . Sehingga ketika istrinya memberitahu ada seekor binatang besar masuk kerumahnya, Tugiyo hanya menanggapi biasa saja. Bisa saja itu, wujud harimau piaraan kakeknya yang ingin bertemu dengan cucu-cucu Martojani. “Memang eyang saya mempunyai peninggalan dari nenek moyang berupa jelmaan seperti harimau. Tapi kalau saya berkedip sudah hilang. Yang punya itu mbah saya yang bernama Mbah Martojani. Istilahnya silahturahmi kesini, itu adat.”, jelas Tugiyo. Tugiyo yang sehari-harinya bekerja sebagai penjaga SD Pati Lor di Jl Kartini ini menjelaskan, bulu kuduknya akan berdiri dan terasa dingin, yang menandai akan datang kakeknya, dalam wujud seekor harimau. Dan setelah melihat mata atau tanda dibagian telinga, maka wujud itu akan hilang.”Sejak dulu sebelum Mbah Martojani meninggal dia itu berpesan, kalau mau berpuasa selama empat puluh hari, Insya Allah dapat bertemu, itu bukan jadi-jadian kok.”, tuturnya. Namun, tutur Tugiyo, anggapan binatang yang masuk kerumahnya itu, bukannya jelmaan harimau piaraan kakeknya yang sudah lama meninggal dunia, tapi harimau sungguhan, dari jenis tutul. Dan setelah yakin, yang masuk ke salah satu ruangan didalam rumahnya itu, harimau tutul dengan panjang badan satu meter lebih, Tugiyo langsung sadar untuk mengajak istri dan seorang keponakannya keluar rumah, untuk menyelamatkan diri. Setelah terperangkap oleh jaring yang dipasang diatas ruangan itu, dan membobol bagian bawah pintu ruangan tersebut, akhirnya harimau yang menggemparkan warga Dukuh Karangdowo Desa Sidokerto itu, dapat lumpuhkan. Dalam keadaan terbius harimau itu dibawa ke Balai Konservasi Sumber Daya Alam [BKSDA] Jawa Tengah di Semarang untuk di karantina.