Musim Hujan Tiba, Saatnya Perhatikan Bohlam dan Sakelar Lampu Motor
Wira Sentosa dari SACS Speedglow di Pondok Gede, Jakarta Timur,
menyarankan penggunaan foglamp atau lampu kabut yang pancaran sinarnya
cenderung kuning.
Selain itu, perhatikan juga sakelar rem lampu belakang. Kadang, meski pedal rem tidak diinjak, lampu menyala terus sehingga membingungkan pengendara di belakang. Tak cuma itu, selain boros setrum, masalah ini juga bikin bohlam panas.
Untuk mengatasinya, lakukan penyetelan ulang sakelar lampu belakang. Untuk bebek atau sport, posisi sakelar terpasang dekat push step kanan (belakang mesin).
Selain itu, perhatikan juga sakelar rem lampu belakang. Kadang, meski pedal rem tidak diinjak, lampu menyala terus sehingga membingungkan pengendara di belakang. Tak cuma itu, selain boros setrum, masalah ini juga bikin bohlam panas.
Untuk mengatasinya, lakukan penyetelan ulang sakelar lampu belakang. Untuk bebek atau sport, posisi sakelar terpasang dekat push step kanan (belakang mesin).
Cara menyetelnya, hanya posisikan mur kontra yang juga berfungsi sebagai pengikat rumah sakelar. Bila kurang keras, bisa diputar dengan tangan. "Tapi sebelum setel mur kontra, ada baiknya atur jarak tekan (main) pedal atau tuas rem. Biasanya 20 atau 30 mm," ungkap Maman Sugiman dari sekolah mekanik HMTC di Rawamangun, Jakarta Timur.
Kalau sudah diatur, maka setel jarak main sakelar lewat bantuan kawat penghubung besi yang menarik sakelar. "Biasanya, jarak main kawat penghubung saat menarik tombol sakelar kira-kira seperempat jarak main tuas rem," ungkap Boim, sapaan akrab Maman.
Komentar (0)
Tuliskan Komentar Anda